IGD (Instalasi Gawat Darurat)
Kapan terakhir ke Dufan? Makin seru ya wahananya?
IGD ini dijamin lebih seru. Untuk koass terutama.
Wahana permainannya banyak, walau nampak ada yang serupa, masing-masing punya keunikan.
Pemain nya diberi guide book berjudul "SOP" (Standard Operasional Prosedur)
Begitu datang pasien, seketika toa berbunyi "Mainkan!"
Teori-teori semasa kuliah datang bergerombol tanpa mau terkotak-kotak
Bagi yang trampil, kita bisa buat ruangan-ruangan dengan pintu penghubung diantaranya. Jadi gampang diabsen, kalau butuh mereka semua tinggal dibuka pintunya.
Tangan-pun dipaksa menceburkan diri. Sedalam-dalamnya. Kapan lagi selain di IGD?(terbanyak disini). Mau nunggu pas udah jadi dokter? Hati-hati diterkam pasien karna kita gak trampil.
Dan yang paling penting di arena IGD adalah Universal Precaution / proteksi diri dan pasien.
Wong hape yang kita pegang aja banyak banget kumannya, apalagi di IGD?
Saya akui saya sangat menikmati area ini. Memang gerah-nya ga ada dua. Memang waktunya yang luama bikin laper dan kangen keluarga *apasih. Tapi begitu pasien yang tadinya dateng engep-engepan, jejeritan, bedarah2 jadi tenang terkondisi, rasa-rasa itu jadi angin lalu.
Termasuk rasa yang dulu ada. *basi ya? maap-maap
Sekalipun jangan pasang tampang histeris, parno, linglung, napsu dsb di depan pasien dan keluarganya. Sekalipun kita para koass baru pertama liat pemandangan2 itu di depan mata kita.
Komunikasi yang biasanya muter-muter ga ada ujung, yang kadang diselingi curcol juga jangan dipake.
Pokoknya harus se-rasional mungkin, se-efektif mungkin komunikasi dan waktunya.
Dokter-dokter jaga IGD dan perawat-perawatnya boleh jadi backing-an kita disaat kita mentok tak ada pelita. Daripada pasien dirugikan, akuilah kalo kita harus belajar lebih lagi dan serahkan pada mereka. Jangan songong sama perawat, kita belajar banyak skill dari beliau-beliau.
IGD ini yang dateng juga dari segala kasta dan rasa.
Mulai dari yang keringetnya bau lidah buaya sampe bau parfum Victoria Secret.
Mulai dari yang demam sejam yang lalu ibunya panik seakan abis ditalak 3, sampe anak yang kejang-kejang dan apatis dibawa Ibunya dengan muka datar.
Pasien yang satu lagi berjuang dalam sakaratul mautnya, pasien yang di sebelah kanannya kibas-kibas ketek- di kirinya makan nasi goreng seafood ya onoo. Iso yo Pak?!
Pokoknya hal-hal ajaib bin junaidi itu terhidang di IGD.
Kalo kata dokter pembimbing saya, selama koass itu pasien diibaratin makanan. Terserah kita mau nyicipin doang, apa mau dihabisin, Atau dilepeh karena ga cocok di lidah kita.
Pertanyaan yang harus selalu dicamkan: "When I'm alone, what can I do to this patient in front of my eyes?"
Jadi siapin situasi sendiri disaat periksa pasien, berusaha sebisa mungkin mikir dan ngelakuin sendiri.
Baru deh kalo udah usaha maksimal mentok, call a friend. lambai-lambai cantik.
Ok, mau beli Soklin pembersih lantai sama sabun Ponds dulu yak. Muka lagi jerawatan nih. Daaa
Assalamualaikum!