Sabtu, 09 Maret 2013

Hijab dan blackberry


Ga sengaja liat ilustrasi ini waktu browsing tentang Radikal Bebas.
Trus tahan napas bentar.
Beberapa minggu lalu, saya bermimpi bersama ayah melihat 2 jalan yang menanjak ke atas.
Yang satu banyak burung-burungnya. Yang satu banyak bintang-bintangnya.
Trus ayah memilih yang banyak burung, saya jalan satunya.
Tapi ujung-ujungnya saya bertemu ayah di jalan yang saya pilih.
Lalu muncullah scene-scene ireguler khas mimpi.
Kemudian tibalah satu percakapan dimana saya bertanya 3 hal pada ayah.
Yang pertama dan kedua saya lupa. Yang ketiga begini, "Pa, gimana rasanya ketemu Tuhan?"
Papa menjawab dengan menyebutkan satu surat dan ayatnya. Dan itu langsung membuat saya terjaga.
Jam 3-an. Saya tidak ingat persis ayat apa.
Kalau tidak 5:59, Al-Ahzab 59, atau mungkin 59:5. Entah.
Dan begitu bangun, saya reflek membuka Al-qur'an digital di tab.
Masih dalam keadaan setengah sadar, yang pertama saya buka Al-Ahzab: 59. Isinya tentang hijab.



"O Prophet, tell your wives and your daughters and the women of the believers to bring down over themselves [part] of their outer garments. That is more suitable that they will be known and not be abused. And ever is Allah Forgiving and Merciful." 
Saya pikir, kok ga terlalu ada korelasinya ya?
Kemudian saya buka surat-surat lain yang masih mengandung unsur 5 dan 59.
Lebih jauh korelasinya.
Hmm, trus saya bergumam.. Kalau saya disuruh berjilbab, bukankah saya sudah berjilbab?
Apa mungkin untuk keluarga saya yang belum?

Tapi saya berpikir lagi. 

Mimpi ini, datangnya darimana?
Dari Allah, syaiton, atau nafsu saya sendiri?
Googling-lah saya tentang pandangan mimpi dalam islam.

Dan ternyata mimpi di saat haid itu, biasanya mimpi dari syaiton.

Ya, saya sedang halangan waktu itu.

Ya sudah, ga terlalu saya pikirkan deh.

Tapi kemudian tetap, saya mengajak keluarga saya yang belum berjilbab.
Karena perintah-Nya demikian jelas di surat An-Nur:31, Al-A'raf:26 dan surat-surat lainnya.

Bahkan saat perintah berhijab turun pertama kali, wanita-wanita yang beriman langsung menyabet korden untuk menutupi tubuh mereka.

Prinsipnya: Sami'na wa ato'na (We hear and we obey)


Ohya, [SEKILAS INFO] nih
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.
Blackberry saya hilang Kamis kemarin.
Bagi mbak bro dan mas bro yang kangen ama saya, bisa gapai (terjemahan abis) saya di twitter atau tumblr atau komen blog ini.
Makasih :))

Wassalamualaikum wr wb 

2 komeng:

Unknown mengatakan...

*bangun tidur*

*duduk sambil bengong*

*garuk2 kepala*


"barusan mimpi apaan yah?"


*cari2 selimut*

*tidur lagi*

*True Sory*

Wkwkwkwkwwkk
:P

Unknown mengatakan...

wow, walau bentuk nya curhatan.

bagus juga makna yang ingin disampaikan. semangat selalu mbak dahlia hehehe

Posting Komentar