Minggu, 02 Oktober 2011

Bima_antara dalam 3 gariswaktu ~

Bima_antara

Selalu saja begini.

Nyaliku maju mundur begitu kutulis nama itu setelah tanda '@'
Sekalinya merangkai kata penyandingnya, kuhapus secepat lintasan komet Halley, beberapa saat setelah terposting.
Lain cerita kalau koneksi internet sedang melawanku. Aku bisa panik sekali.

Atau kalau mau bertahan 5 menit di ranah maya, aku akan mempostingnya setelah memastikan ia terlelap.

Pengecut, ya?

Aku hafal jam tayangmu.

Fajar pukul setengah 5 dimana kau bersiap melancong.
Saat matahari sedang terik-teriknya dan kau menggoda matahari itu dengan kelakar khasmu.
Senja yang merah dan kau mulai berubah menjadi pemetik harpa ulung.

Dari situ aku tahu ragamu lelah. Dan kau akan mempersingkat malam dengan senyum teduh di dipan megahmu.

Sudah lama nama-mu tersimpan di kotak [Saved Search]
Aku curiga, kotaknya tidak muat menampung itu lama kelamaan.
Lalu ia memindahnya ke kotak [Follow]
Tapi hal itu tak akan terjadi.

Ada yang ganjil dengan diriku.

Mana mungkin ini dinamakan cinta?
Hanya dengan 3 gariswaktu tiap harinya?

Padahal aku hanya bisa meraba wajahmu. Guratnya nyata dan tegas sekali. Juga bahu kekarmu yang menopang beban tepat fajar.

Semua ini berawal dari sepiku yang terusik.
Sepi yang menahan mataku hingga pagi, pukul setengah 5.


Rasanya penat sekali sampai-sampai kolom search kuisi begitu.


1 hasil pusaran loading yang menyita energi pagi:



Aku terhenyak.

Kebetulan macam apa pagi buta begini?

Kutekan tombol refresh. Lagi. Lagi.
Tak bertambah. Hasilnya tunggal.

Dan selalu seperti ini..
Aku menyiapkan bekal pagi untuknya,
Menyeka keringatnya kala siang menunjukkan taring,
Dan menata bantal hijau lumut di dipan nya agar ia bisa meluruskan rusuknya.

Ruang imajiku makin melebar hingga menembus mimpi.

Aku merasa muak dengan keganjilan ini.

Malam ini, aku kembali menulis namanya setelah tanda '@'
Aku mempostingnya lebih lama 1 menit.
Lalu kuhempaskan diriku dalam mimpi.

Pukul setengah lima.
Kurengkuh ponselku. Pusaran loading...


Deg.