Selasa, 25 September 2012

"Lia, Papa mau sholat. Tuntun ya.."

  "Ada 3 pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluh kesah, merahasiakan musibah, dan merahasiakan sedekah." (HR Tabrani)


Dalam kehidupan dunia ini.
Ada tiga pusaka kebajikan.
Suatu sifat yang amat terpuji.
Sangat baik kalau diamalkan.

Akan tetapi kebajikan ini.
Sangat berat untuk diamalkan.
Hanya insan-insan tertentu
Yang mendapatkan Anugerah Allah.

Seperti halnya para Nabi Nabi.
Merekalah yang mendapat Anugerah Allah.
Serta orang yang mau mengikuti.
Hingga sampai ke akhir zaman.

Adapun pusaka yang pertama
Yaitu merahasiakan keluh dan kesah.
Inilah sifat mulia para Anbiya.
Dalam menjalankan perintah Allah.

Adapun merahasiakan segala musibah.
ini adalah pusaka kedua.
Rela menerima sabar dan tabah.
Menambah keyakinan Iman dan Takwa.

Pusaka ketiga atau terakhir.
Yaitu merahasiakan amal sadaqah.
Tiada memperlihatkan secara jahir.
Hanya mengharap keridha’an Allah.

karena

Allah menguji keikhlasan dalam kesendirian,
Allah memberikan kedewasaan kita saat masalah-masalah berdatangan,
Allah pengen tau segimana niat kita membutuhkan dan mengharap ridhoNya

Ayo kita berdo’a
Semoga mendapat petunjuk Allah.
Dapat mengikuti para Anbiya.
Dalam Islam Iman dan Ihsan.

Memang sulit, mengamalkan ketiganya terutama yang pertama dan kedua.
Apalagi setelah menjamur media sosial dan alat komunikasi.

Macet dikit, ngetweet.
Mati lampu, heboh.
Ayam tetangga mati, heran.

Tapi saya akui, manusiawi memang curcol begitu. Kan naluri manusia, ingin didengar, ingin diperhatikan.





Subhanallah. Seorang ukhti solehah, saudariku Sofi. Seseorang yang sangat tulus hatinya.
Tanpa aku berkata apa-apa, dia memberiku kata-kata menyejukkan yang langsung memeluk bisuku saat itu juga.


Waktu ayah sakit-



H+++ saudara-saudariku dari Lembaga Dakwah Kampus juga masih menanyakan bagaimana kondisi ibu dan adik? apa sudah mau makan? dan perhatian-perhatian tulus lainnya.

Benar-benar ya..
Kalian yang hatinya murni itu, bisa merasakan kesedihan saudarinya tanpa perlu dijelaskan lagi.


Sekarang aku mengerti, 
Rasulullah menyabdakan pusaka kebajikan tadi, rupanya juga untuk melihat hati mana yang benar-benar peduli saudaranya?

;))


Kali pertama berangkat merantau sendiri.

*hidung besarku, diturunkan Ayahku :)*

"Ikhlas adalah ketika kita tidak merasakan sakit lagi"

Alhamdulillah, Allah menuntun saya pada keikhlasan itu.
Rasa rindu pasti ada. Saya konversikan saja jadi reminder saya untuk selalu ingat pesan-pesannya. 
Juga harapan yang besar untuk bisa menjadi anak sholehah yang akan melapangkan kubur & memberi cahaya di dalamnya, serta bersama kembali dalam JannahNya

La haula walla quwwata illa billah.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un
(Sesungguhnya kita semua adalah milik Allah. Dan semua akan kembali kepadaNya)