Rabu, 05 November 2014

Emergency post

IGD (Instalasi Gawat Darurat)

Kapan terakhir ke Dufan? Makin seru ya wahananya?
IGD ini dijamin lebih seru. Untuk koass terutama.
Wahana permainannya banyak, walau nampak ada yang serupa, masing-masing punya keunikan.
Pemain nya diberi guide book berjudul "SOP" (Standard Operasional Prosedur)
Begitu datang pasien, seketika toa berbunyi "Mainkan!"

Teori-teori semasa kuliah datang bergerombol tanpa mau terkotak-kotak
Bagi yang trampil, kita bisa buat ruangan-ruangan dengan pintu penghubung diantaranya. Jadi gampang diabsen, kalau butuh mereka semua tinggal dibuka pintunya.

Tangan-pun dipaksa menceburkan diri. Sedalam-dalamnya. Kapan lagi selain di IGD?(terbanyak disini). Mau nunggu pas udah jadi dokter? Hati-hati diterkam pasien karna kita gak trampil.

Dan yang paling penting di arena IGD adalah Universal Precaution / proteksi diri dan pasien.
Wong hape yang kita pegang aja banyak banget kumannya, apalagi di IGD?

Saya akui saya sangat menikmati area ini. Memang gerah-nya ga ada dua. Memang waktunya yang luama bikin laper dan kangen keluarga *apasih. Tapi begitu pasien yang tadinya dateng engep-engepan, jejeritan, bedarah2 jadi tenang terkondisi, rasa-rasa itu jadi angin lalu.
Termasuk rasa yang dulu ada. *basi ya? maap-maap

Sekalipun jangan pasang tampang histeris, parno, linglung, napsu dsb di depan pasien dan keluarganya. Sekalipun kita para koass baru pertama liat pemandangan2 itu di depan mata kita.
Komunikasi yang biasanya muter-muter ga ada ujung, yang kadang diselingi curcol juga jangan dipake.
Pokoknya harus se-rasional mungkin, se-efektif mungkin komunikasi dan waktunya.

Dokter-dokter jaga IGD dan perawat-perawatnya boleh jadi backing-an kita disaat kita mentok tak ada pelita. Daripada pasien dirugikan, akuilah kalo kita harus belajar lebih lagi dan serahkan pada mereka. Jangan songong sama perawat, kita belajar banyak skill dari beliau-beliau.

IGD ini yang dateng juga dari segala kasta dan rasa.

Mulai dari yang keringetnya bau lidah buaya sampe bau parfum Victoria Secret.
Mulai dari yang demam sejam yang lalu ibunya panik seakan abis ditalak 3, sampe anak yang kejang-kejang dan apatis dibawa Ibunya dengan muka datar.
Pasien yang satu lagi berjuang dalam sakaratul mautnya, pasien yang di sebelah kanannya kibas-kibas ketek- di kirinya makan nasi goreng seafood ya onoo. Iso yo Pak?!

Pokoknya hal-hal ajaib bin junaidi itu terhidang di IGD.
Kalo kata dokter pembimbing saya, selama koass itu pasien diibaratin makanan. Terserah kita mau nyicipin doang, apa mau dihabisin, Atau dilepeh karena ga cocok di lidah kita.
Pertanyaan yang harus selalu dicamkan: "When I'm alone, what can I do to this patient in front of my eyes?"

Jadi siapin situasi sendiri disaat periksa pasien, berusaha sebisa mungkin mikir dan ngelakuin sendiri.
Baru deh kalo udah usaha maksimal mentok, call a friend. lambai-lambai cantik.

Ok, mau beli Soklin pembersih lantai sama sabun Ponds dulu yak. Muka lagi jerawatan nih. Daaa

Assalamualaikum!





Senin, 08 September 2014

Langkah 1: Kenalan!

 Jujur saja, saya takut jadi bebal.

Kebiasaan saya sungguh harus saya bedah satu-satu.

Saya tanyai, masih relevan kah untuk menemani hidup saya yang makin menua dan tak tau kapan kembali.

Saya tak ingin membuang, semisal film korea dengan kejam seperti Ctrl + A » delete lalu tak doyan makan setelahnya.

Saya kenali, berapa menit berapa jam penundaan saya terhadap panggilan Allah, amanah ilmu medis dan lain sebagainya

Saya kenali bagaimana rasa senang yang saya dapat dari kebiasaan saya itu. Bernutrisi bagi otak? Atau malah diam-diam saya jejali toksin-toksin di otak saya.

Saya perhatikan bagaimana dampak kebiasaan saya pada kulit saya, rambut saya, lemak tubuh saya, kamar kost saya.

Kebiasaan saya, sudah menggerogoti orang lain juga ya? Selain diri saya?

Kebiasaan itu memang bahan pembentuk karakter seseorang.

Ayo! Satu-satu. Kenali baik-baik hingga sadar sampai ubun-ubun.

Lalu minta ampun, sekali ingin kembali tak ada jalan lagi. Ancam diri sendiri perlu juga bila dibutuhkan.

Cabut akar-akar penuh hama itu. Satu persatu.

Pasti saya akan berjumpa dengan tanaman hijau segar berbuah itu.

Pasti. In shaa Allah!

Selasa, 05 Agustus 2014

Mudik Mood

Mudik~ mulih sekedik. Mulih disik. Sakarepmu Li..




Panduan mudik anti macet tapi ribet a la Lia:
Intro: 
Kereta Api adalah transportasi massal yg menjadi primadona saat ini. Harga tiket yang beragam sesuai kantong, jam perjalanan yang relatif pasti, rute yang lurus tak bikin mual, mudah pesan tiket dimana-mana dan fasilitas AC yang tersedia untuk semua kelas.
Untuk perjalanan Subang-Purwokerto, perjuangkan untuk naik kereta api. Kalo naik mobil atau bus bakal padat meraung karena lewat Jalur Pantura.
Kalo bisa jauh-jauh hari booking tiket kereta online Subang-Purwokerto. Kalo baru tau dapet libur deket-deket hari H, tiket pasti habis dan saatnya mainin rute perjalanan. Seperti yang saya lakukan berikut ini.

1) Cari rute Bandung - Cirebon. Sudah dapat? Sekarang cari Cirebon - Purwokerto. Pilih jam yang sesuai. Misal sampe di CRB jam 2 siang, cari tiket CRB-PWT selang 2 jam setelahnya. 
Jangan kemepetan, karena bisa jadi kereta terlambat sampai. Jangan juga kelamaan, nanti dikira TKW yang gagal mudik.

2) Cari elf / angkot jurusan Subang - Bandung. Bisa di terminal, Pasar Pujasera atau kalo beruntung lewat depan rumah kamu.
*kalo bisa angkot, karna punya tujuan akhir Stasiun Bandung. Elf akan turun di Terminal Ledeng, dimana kita harus lanjut angkot untuk sampe Stasiun. Dan itu jauh, brooh
Kalo terpaksa-nya naik elf, bisa dilanjut angkot warna krem jurusan St.Hall - Lembang.
Jalanan ke Bandung lancar sumancar. Sepanjang jalan asik karna lewat Lembang yang pemandangannya ijooo sejauh mata memandang dan seger banget hawanya.

Ga jadi naik elf ini karna ga ada penumpang lain

3) Sampe Stasiun Bandung (Jl. Kebon Kawung), tukarkan tiket online dengan mesin pencetak tiket (ini asik). Jangan lupa untuk menghirup wangi-nya Roti 'O dan beli bila mampu.



4) Karena berangkat esok paginya, saya menginap semalam di Hotel Patra Dissa. Hotel ini direkomendasikan penjual Siomay, dimana embel-embel nya 'murah' dan 'lumayan bersih'. Harganya mulai dari 100ribuan - 300an. Saya ambil yang double bed, TV, kipas angin dengan tarif 135rb. Lumangjan, lah.
Yang paling surpising, ternyata hotel ini hotel tertua di daerah situ dan lagi dalam tahap renov gaya vintage!

    
                               
    



Jodoh pasti bertemu.  Vintage stuff, come to Mama!



5) Mau beli oleh-oleh khas Bandung? Bisa ke Kartika Sari, ada di gang sekitar 1 km dari Stasiun. Buka jam 8 pagi.


6) Enjoy the trip!







-ARUS BALIK-

Alur tadi tinggal dibalik aja. 

-Fakta-fakta lapangan:
1. Cirebon panasnya ga nyante  - True! Bahkan disaat malam-pun sumuk.
2. Bandung masih dingin            - True! Walopun silau, angin-nya sejuuk banga!
3. Lelaki muda yang tampan dan terlihat baik-baik sudah beristri   -True! True! No comment!
4. Kamar mandi dan mushola Stasiun Bandung joss banget. Super bersih, wangi, layak, ada penitipan tas gratis juga.
5. Tiket online bersifat ghaib. Antara ada dan tiada. Pokoknya rajin pantengin situs KA karena sewaktu-waktu ada kereta tambahan dan tiket yang dilepas.
6. Naik elf itu cukup sekali setahun coy. Elf harus full 20 orang + supir baru mau jalan. Jatah duduk kira-kira 1/2 - 1/4 sudah termasuk barang bawaan. Kaki siap-siap kram 2 jam-an. Yang punya asma jangan coba-coba naik elf.




-Hal-hal menarik di lapangan:

Tau tempat duduk ekonomi kan? Ada yang bertiga-tiga gitu dan adep-adepan. Nah itu secara ga sengaja berisi anak muda umur kuliahan semua. Sebelah saya ada dua cewek. Sebrang ada tiga cowok. Di sebelah saya ada cewek chibi-chibi gitu, dia tanya ke saya. 

Pertama kali liat posisi duduk begini, 1 yang terlintas: How awkward it is!

C:  Teteh mau kemana?
L:  Ke Bandung, kenapa?
C:  Sama dong. Teteh aku boleh minta tolong gak?
L:  Apa?
C:  Aku boleh tidur di sini? *memegang bahu saya
L: *roll eyes* Boleh, boleh. (Kesian juga tu anak, pasti ga biasa jauh dari emaknya. Trus saya ngebayangin adek saya, kesian juga kalo dia yang kegencet gini)
Sekejap kemudian anak itu tidur pules, dan tangan kanan saya kaku cooy.

Akhirnya anak itu bangun (Terimakasih Ya Allah!) dan dia ngajak ngobrol. Sampe pada satu pertanyaan: Teteh ngapain di Subang? Kerja? Begitu saya jawab coass, cewek chinese di sebelah dia bereaksi.
"Eh, coass dimana?"
Weew, ternyata cewek chinese di sebelah cewek chibi tadi coass angkatan 2010 juga.
Asli Purwokerto. Padahal dia naik kereta dari Semarang.
Dan sudah melewati stase yang saya lewati.

Trus balik ke cewek chibi tadi. Saya tanya: kuliah dek? Dia jawab kerja di pabrik. Dan ternyata dia ditempatkan di bagian design produk-nya.
Jadilah kita saling share tentang design.

Waktu sampai di Stasiun Bandung, kereta berhenti jauh dari tempat yang semestinya.
Jadilah kita bertiga menyusuri gerbong demi gerbong. Ditambah mencekam karena lampu kereta dimatiin. Jam baru menunjukkan 4.45 pagi. 
There is a hello, there is a goodbye. Kita dadah-dadah di pintu utara Stasiun.

Yasudah demikian unjuk gigi saya. 

Saya, Dahlia koass THT mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Taqobbalallahu minna wa minkum!

Kamis, 24 Juli 2014

Your Child-Like Mind

Aku berharap setelah menulis ini, aku mau lebih memfungsikan otak-ku yang mitos ilmiahnya cuma dipake 10% dari kemampuan asli.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menyenangkan sekali melihat proses hijrah seseorang. 

Masa-masa pencarian.

Pertama mungkin skeptis, lalu melihat celah yang bikin ingin tahu, mengamati. membaca. bertanya.
Nah pada poin 'banyak pertanyaan' inilah mudah-mudahan kita dipertemukan dengan orang yang tepat sebagai perantara hidayah Allah.

Aku dua kali diajak diskusi soal Islam sama dua orang yang secara outer rebel dan serasa di jidatnya ada label "Hidup gue, cara gue."

Dan dua kali pula aku banyak diam. Terlalu ceper ilmuku untuk menyampaikan makna terselubung dari kalam-kalam Illahi. Mungkin saatnya aku bilang, aku malu pada jilbabku. I mean, my commitment.

Dulu, waktu berada di titik balik, aku banyak menyerap. Seperti sponge yang diberi setetes sabun lalu berbuih cantik. Meng-eksplor sendiri. 
Aku baca apa saja, ikuti kajian apa saja, aku tak segan bertanya pada siapapun bila tiba-tiba tindakanku meragukan.

Aku pernah nge-post serupa hal ini sebelumnya. Dan ga mau bikin lagi yang kedua kali.

Disini ijinkan aku sebagai pengamat saja ya.

Aku melihat mereka sebagai sosok yang menarik, cerdas, humoris, out of the box bahkan cara mereka kadang susah diterima orang lain.
Mereka bagai hidup di Undang-Undang mereka sendiri. Tertawa pun hanya mereka yang tau dimana letak lucunya. 
Tapi tak jarang mereka melakukan hal-hal ciamik, heroik yang dipilih ketika orang lain serempak putar arah.

Coba, sesekali kalo ketemu orang macam ini.. ajak duduk bareng. Ga harus bikinin teh atau capuccino.
Biarin mereka ngoceh. Biasanya mereka komen macem liriknya Iwan Fals yang kritis, dan bertanya tentang fenomena hidup persis balita yang ada di golden period. 
Dan bersiaplah, ketika mereka tanya soal Islam.
Kalo anda ditakdirkan sebagai perantara Allah, in shaa Allah kecondongan mereka akan bertambah kuat.

Intinya, orang-orang begini sejatinya punya otak cerdas dan mau diajak mikir dengan kerendahan hati untuk belajar. Rasa ingin tahu mereka tinggi, tapi lingkungan tidak mem-fasilitasi.
Mereka terus bergerak mencari, dengan melihat semua dari nol terlebih dahulu, semua sama rata.
Mereka membuat perjalanan melepas dahaga itu, se-fun mungkin dengan cara mereka.
Mereka menganalisa tiap lonjakan yang semula nol itu.

Dahaga itu hilang bertepatan dengan kembalinya mereka pada rumah mereka, yang disebut fitrah manusia.

Mereka butuh anda.
Yang lebih dahulu dipercaya Allah menemukan fitrah anda.

Semoga kita bisa menjadi sebaik-baik fasilitator.

Teruslah berfikir, lebih dalam dari tetangga anda. Lebih hikmat dari versi anda sebelumnya.
Karena sesungguhnya petunjuk dan peringatan Allah akan sampai pada orang-orang terpilih-Nya.
Nikmat Iman itu infinity nikmat dan yang pasti tak terdustakan saudaraku :))

Senin, 21 Juli 2014

Dibutuhkan: tema untuk 30 hari nulis di blog. Tidak ada syarat. Segera!

Ahh kangen banget nguneg-uneg di blog ini.
Kebanyakan main social media spesies path insta gitu-gitu.

Dan beneran deh, belakangan ini main socmed banyakan mudharat-nya.
Yang pasti menumpulkan daya kreasi. Menambah prasangka. Meng-entarkan sholat. Menelatkan bangun sahur. Menelantarkan buku-buku tebel yang unyu itu.

I miss those times. When i played internet only once a week. With 4k-8k left in my wallet, I spent 1-2,5 hours in Integral warnet.Only once a week.

Trus barusan buka tumblr, Kurniawan Gunadi udah bikin buku aja. 56 ribu pre-order. Anda berminat? Pesen ya, ntar saya nebeng baca.

Tadi sore pas lagi kritis-kritisnya nungguin bedug, tercetus mau 30 hari nulis di blog.
Biar otak kanan-kiri tajem lagi. Kanan untuk imajinasi, kreatifitas. Kiri untuk sistematika dan analisis.
Kalo mereka seimbang, intake bergizi lainnya bisa cepet masuk.
Keren juga sih bisa mikir gitu disaat hipoglikemi.
Ditambah lagi kemaren tumben-tumbenan Mama bilang "Kalo suka nulis dikirim, jangan disimpen aja."
Gile, entah bisikan darimana Mama ngasi saran begitu.

Hmm 30 hari nulis di blog. Ga yakin bisa konsisten sebenernya. Tapi akan kucoba!
Butuh tema per harinya. Ada yang mau ngasih usul?
Biar terpacu nyari ide tulisan tiap paginya.


Rabu, 11 Juni 2014

#Sekuel Mbak Koass: Waras?

Hai!

Ga sengaja nemu link ini, dan alangkah baiknya kalo di-share. Hehe.
--> http://hutanta.com/ebooks/sinopsys/EB000003K8

kebetulan saya lagi masuk Stase Kesehatan Jiwa. baru jalan 3 hari.



dr. Ponco, dokter Jiwa di poli setempat nanya begini ke koasser di hari pertama:
"Gimana perasaannya masuk stase Jiwa?

Saya yang duduk paling pinggir duluan menjawab "Seneng dok."
Sebelah saya sampai ujung satunya: "Bingung, dok."  atau"Penasaran" 

Trus saya bertanya-tanya ke diri saya sendiri: kenapa dengan cepat jawab seneng? emang rada passion apa yak?
how bout cardiology or neurology?
yah, kita lihat nanti!

Senin, 28 April 2014

Kolase Mini


Assalamualaikum!

Sebelum postingan ini dibuat, saya udah bikin 3 unfinished posts yang tiga-tiganya ga selesai karna ketiduran, desperado nyariin foto-foto, kepanjangan karna kebawa emosi trus ilfil. 

Untuk menghindari hal-hal tersebut, saya bikin postingan ini pagi-pagi. Dan cuma mau bikin kolase foto dengan caption secukupnya. 
Saya butuh bikin postingan di blog, karna bisa merangkum storyboard hidup saya.
Bisa nyimpen foto-foto disaat laptop tetiba kena virus. Apalagi memori di otak yang sering nge-hank.

Ngapain aja sih gue di Yarsi? (((GUE)))


Agustus, 2010. SPT atau masa orientasi maba YARSI.
Masih ber-hitam putih-kucel. Baju khas magang.
Oops, yang disebelah kiri saya, sekarang sudah menjadi istri shalihah loh. Soon to be a nice mom :)








Desember, 2010. IM (Ikatan Mahasiswa) semacem OSPEK.
Grup 7, namanya Aesculapius. Yang lambang gelas dililit ular itu lho.
Lebih dikenal dengan grup sak semen. Dikarenakan topi kami.
Tidak terlalu berkesan karena kurang solid. But it still good memory.




Skills Lab pertama di YARSI: Cuci tangan teknik Fubringer.
Apa itu Fubringer? Cuci tangan yang steril kalo mau operasi.
Euforia banget dah ini pake jubah OK.
OK (Operation Kamer) itu konon bahasa Jerman, artinya ruang operasi.





Demam Praktikum. 
Biokimia, Anatomi, Histologi, Faal, Biologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Mikrobiologi-Parasit, Farmako.
Aaah, serasa pernah menyebutkan itu semua dengan dengusan nafas.
Foto terakhir liat deh, bagian dari 'pencarian' diri. Coba-coba hijab Dian Pelangi.





Ikut organisasi. SENAT Mahasiswa
Proud to be a part of: Departemen Medikasi (Media dan Komunikasi)
Job langganan: Tukang bikin desain poster acara atau halaman buletin dan jadi juru foto.
Bersama trio Sp.PD (Spesialis Pubdok): Sofi -Ganis.
Ahh, tiba-tiba kangen kalian! Maafin aku ga gabung di tahun kedua.





Ikut UKM : LDK KAHFI 
Soooo hommy!
 Beruntung bisa ketemu sama orang-orang baik. Muslim dan Muslimah yang menyejukkan.
Pokoknya kalau ada yang baca ini dan berniat masuk YARSI, LDK KAHFI bisa jadi 'Keluarga Terdekatmu' (Jargon LDK) disaat kamu jauh dari orangtua dan kakak adek.







Ikut Perlombaan.
Lomba Poster  (Ilmiah dan Non Ilmiah) tema Rokok, tema KB, dan Radikal Bebas.
Lomba Fashion Show 'Hi Ladies'
Asli, seru seru seru.
Emang banci lomba dari kecil. Lomba makan apel, lomba senam poco-poco, lomba tembang jawa dijabanin semua.
Surprises!!
Kadang berhasil~ kadang tidak~
Biarlah, yang penting potong kue!



Taman Wiladatika, Cibubur. Inget Tuyul dan Mbak Yul atau sinetron Indosiar? Syuting-nya disini.

Masjid At-Ta'awun, Puncak. Dingin bingits.


Masjid Az-Zikra, Sentul. Yang payung hidroliknya mengadopsi Masjid Nabawi



Taman Buah Mekar Sari, Bogor. Petik sana-sini. Asal jangan dekat-dekat buah khuldi.
Jalan-jalan!
Ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya






Iseng berjualan yang tidak dalam rangka danus~

                           


Skripsian. Temanya merkuri di ikan terhadap risiko penyakit kardiovaskular gitu dee.
 Foto-foto pas sidang cuma menyisakan satu itu. Yang lain hilang bersamaan handphone saya.








Dahlia Ardhyagarini Poernomo, S.Ked
Lumayan tambah panjang nama saya.
Semoga amanah.


*****

Now, what next?



RSUD Ciereng Subang.
Untuk in shaa Allah 1 tahun 8 bulan ke depan (pindah-pindah siih)
Btw itu google map ga akurat bet dah.
Kemaren saya habis survey kesana. 7 jam (sama macet), 4 jam (ga pake macet)

Yok, belajar yang bener Li!
Inget kata-kata di film Patch Adams. Always amazed in mechanism of human body, not only granted for grades.
 


Doakan yaa teman-teman. Atau siapapun yang nyasar ke blog ini.
Atau mungkin calon pasien saya nanti *ga ngarep sakit lho.

Bismillahirrahmanirrahim!
SUBANG, I will rock you.