Senin, 03 Juni 2013

Al Kahfi pagi ini

 Bismillahirrahmanirrahim...
qaala lahu muusaa hal attabi'uka 'alaa an tu'allimani mimmaa 'ullimta rusydaan
[18:66] Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"
 
 

qaala innaka lan tastathii'a ma'iya shabraan
[18:67] Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.
 
 

wakayfa tashbiru 'alaa maa lam tuhith bihi khubraan
[18:68] Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
 
 

qaala satajidunii in syaa-a allaahu shaabiran walaa a'shii laka amraan
[18:69] Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun".
 
 

qaala fa-ini ittaba'tanii falaa tas-alnii 'an syay-in hattaa uhditsa laka minhu dzikraan
[18:70] Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu".

Seringkali kita bilang begini sama temen kita..
"Sabar yaa. Allah pasti punya rencana yang lebih baik."
"Sabar Bro. Mungkin belum rejeki lo."
"Sabar ya Mbak. Smoga Beliau tenang di sisi-Nya."
Dan -SabarYa- lainnya.

Kalo yang ngomong orangnya memang tulus dan ga cuman formalitas kaya mba-mba operator, kita easily manggut-manggut dan feeling warm.
Walau terkadang ada aja selentingan (bener-bener walopun cuma terbesit) dalam hati bilang, "Sabar sabar. Lo gampang bilang sabar. Karna lo ga ada di posisi gue!"

Ternyata benar. Sabar itu ilmu. Sabar itu harus dipelajari.
Dasarnya satu. IMAN.
Dan iman itu ga akan menclok gitu aja di hati, kalo ga kita asah tiap hari. Tiap waktu. Tiap moment.


fainthalaqaa hattaa idzaa rakibaa fii alssafiinati kharaqahaa qaala akharaqtahaa litughriqa ahlahaalaqad ji/ta syay-an imraan
[18:71] Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.
 
 

qaala alam aqul innaka lan tastathii'a ma'iya shabraan
[18:72] Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku".
 
 

qaala laa tu-aakhidznii bimaa nasiitu walaa turhiqnii min amrii 'usraan
[18:73] Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku".
 
 

fainthalaqaa hattaa idzaa laqiyaa ghulaaman faqatalahu qaala aqatalta nafsan zakiyyatan bighayri nafsin laqad ji/ta syay-an nukraan
[18:74] Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar".
 
 

qaala alam aqul laka innaka lan tastathii'a ma'iya shabraan
[18:75] Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"
 
 

qaala in sa-altuka 'an syay-in ba'dahaa falaa tushaahibnii qad balaghta min ladunnii 'udzraan
[18:76] Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku".
 
 

fainthalaqaa hattaa idzaa atayaa ahla qaryatin istath'amaa ahlahaa fa-abaw an yudhayyifuuhumaafawajadaa fiihaa jidaaran yuriidu an yanqadhdha fa-aqaamahu qaala law syi/ta laittakhadzta 'alayhi ajraan
[18:77] Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu".
 
 

qaala haadzaa firaaqu baynii wabaynika sa-unabbi-uka bita/wiili maa lam tastathi' 'alayhi shabraan
[18:78] Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
 
 

ammaa alssafiinatu fakaanat limasaakiina ya'maluuna fii albahri fa-aradtu an a'iibahaa wakaana waraa-ahum malikun ya/khudzu kulla safiinatin ghashbaan

[18:79] Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.
 
 

wa-ammaa alghulaamu fakaana abawaahu mu/minayni fakhasyiinaa an yurhiqahumaa thughyaanan wakufraan
[18:80] Dan adapun anak muda itu, kedua orangtuanya adalah orang-orang mu'min, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.
 
 
fa-aradnaa an yubdilahumaa rabbuhumaa khayran minhu zakaatan wa-aqraba ruhmaan
[18:81] Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
 
 

wa-ammaa aljidaaru fakaana lighulaamayni yatiimayni fii almadiinati wakaana tahtahu kanzun lahumaawakaana abuuhumaa shaalihan fa-araada rabbuka an yablughaa asyuddahumaa wayastakhrijaakanzahumaa rahmatan min rabbika wamaa fa'altuhu 'an amrii dzaalika ta/wiilu maa lam tasthi' 'alayhishabraan
[18:82] Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".


Percaya! Di setiap kejadian yang ga mengenakkan bahkan bikin kita bertanya-tanya: How could this happen to me? --> lagak-lagaknya lirik Simple Plan ya
Kalau kita peka, Allah malah menjauhkan kita dari hal yang lebih buruk.

Coba deh, teliti ke belakang.
Ada gak, hal yang bikin kamu nangis bombay, terus akhirnya kamu malah bersyukur banget hal itu terjadi?
Pasti ada kan? Banyak malah. 
Terus seketika kita terbungkam. Kadang ada malunya, dikiit. (cengir)

Bersabarlah. Untuk mengungkap tabir sesungguhnya
Yakinlah. Bila hal itu tak kunjung terlihat, di akhirat pasti semua tabir akan tersingkap.


waista'iinuu bialshshabri waalshshalaati wa-innahaa lakabiiratun illaa 'alaa alkhaasyi'iina
[2:45] Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

alladziina yazhunnuuna annahum mulaaquu rabbihim wa-annahum ilayhi raaji'uuna
[2:46] (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.


"KLISE BANGET SIH, POSTINGAN LO, LI?!"

Ett.. sabar buu. Makan permen kis dulu nih..


2 komeng:

Unknown mengatakan...

not bad.
sayang li, tulisan lo disini tapi cuma dikit yang tahu ama baca. tapi terserah lo sih li.

good luck.

Ardhyagarini, Dahlia mengatakan...

widih, comment lo cool banget guf disini.
gapapa deh guf, nanti kalo isinya bagus lama-lama juga nyebar sendiri dari mulut ke mulut. pede gila haha

Posting Komentar